Langsung ke konten utama

ILMU + AMAL + KEBAHAGIAN (RUMUS)


Jangan khawatir, begitulah kehidupan kadang dirasa geresah gerusuh, menyimpulkan suatu fenomena tak semudah kita hanya melihat oleh beberapa teori yang dikemukakan, ketika setiap pemegang akademisi menyimpulkan suatu permasalahan yang dilakukan oleh tangan manusia itu sendri.
Memang kita tahu segepok permasalahan membanjiri negeri kita ini, baik masalah yang berasal dari etos kerja para pejabat yang monoton, atau kesalahan permanen para stakeholder yang tidak memahami sepenuhnya kode etik republik kenegaraan yang dipikulnya, atau bahkan sampai kepelosok perkampungan tentang pertikaian tetangga dalam urusan ahli waris, semuanya beralasan dengan segera mungkin mengubris semua yang menjadi kinerja yang bercabang-cabang komentar itu.

Di kancah dunia akademisi tidak seperti dahulu kala, dulu mungkin karakter dan bobot mereka sangat berkesan dimata masyarakat, namun seiring dengan bobroknya etika seorang pendidik melalui pemberitaan tentang kasus abmoral yang sebagian dilakukan oleh para akademisi karakternya pun mereka kini luntur, begitulah seyogyanya fakta yang berbicara. perlu kita daur ulang kembali sejarah pendidikan dunia, adakah diantara akademisi saat ini tahu, penerima nobel bapak pendidikan dunia, ialah Robert Muller (dikutip dari amazondiscovery.com) Pada kenyataannya tentang siapa bapak pendidikan sedunia oleh UNESCO. Pada tahun 1989 , seorang Robert Muller, penerima Hadiah Pendidikan Perdamaian dari UNESCO bertajuk "World Core Curriculum", sebuah program pendidikan global, sehingga dari itu ia dikenal sebagai "Bapak dari pendidikan global." ada sebuah kata-kata mutiara yang beliau lontarkan :
"To forgive is the highest, most beautiful form of love. In return, you will receive untold peace and happiness."
Pesan dari si tokoh utarakan diatas adalah suatu tarikan nafas sikap oftimis untuk menuju hasil yang didapatkan kelak, berbuat baik itu indah, begitupula dengan respect nya para akademisi mengalirkan tenaga sekuat jiwa dan raga untuk memberikan ilmu ke sesama adalah pekerjaan paling indah diantara keindahan yang wujudnya materi sebagaimana sebagian orang memahami. Jelas jangan heran bila pendidikan bukan lagi suatu hal yang menjadi perimadonanya profesi mausia, sebenar-benarnya pendidikan merupakan asahan otak tertinggi bagi manusia untuk terus mengembangkan ilmunya, ilmu akan mengalir deras jika kita lebih banyak memberikan ilmu kepada setiap orang tanpa kenal lelah, dan perlu di tekankan lebih mendalam bahwa ilmu itu sifatnya ruhyiah, materi yang tidak terlihat tapi tampaknya adalah suatu kepuasaan batin yang memancar dari jiwa para pendidik yang tulus mengabdi dan mengabdi tanpa pamrih.

salam hangat. mari bersaudara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKEMBANGAN ILMU BIOLOGI, FISIKA, DAN KIMIA MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT DAN AL-QURAN

1.         PENDAHULUAN Para pemikir Islam abad XX, khususnya setelah Seminar Internasional Pendidikan Islam di Makkah pada tahun 1977, mengklasifikasikan ilmu menjadi dua kategori: 1.Ilmu abadi (perennial knowledge) yang berdasarkan wahyu. Ilahi yang tertera dalam Al-Quran dan AS-Sunah serta segala yang dapat diambil dari keduanya. hanya diberikan kepada manusia. 2.Ilmu yang dicari (acquired knowledge) termasuk sains kealaman dan terapannya yang dapat berkembang kualitatif dan penggandaan, selama tidak bertentangan dengan Syari ‟ ah sebagai sumber nilai. Dalam konsep Islam (Timur), semua yang dipikirkan,. dikehendaki, dirasakan dan diyakini, rnembawa manusia kepada pengetahuan dan secara sadar menyusunnya ke dalam sistem yang disebut Ilmu. Tetapi berbeda dengan konsep Barat, yang mengelompokkan ilmu itu kepada tiga; (1) Sciences (ilmu-ilmu kealaman, murni, biologi, fisika, kimia dam lainnya, (2) Social Sciences (ilmu-ilmu kemasyarakatan yang menyangkut perilaku manusia dal

Beralih Profesi Kodrat Manusia : sendi kehancuran Dunia

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam atas anugrahNya yang tidak terhingga. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah bagi Rasulullah  Muhammad saw. Kajian hati menjadikan tindakan dengan segala proses hal, kajian diri dengan segala macam tindakan adalah benteng kita melakukan hal yang menurut kita menjadi tameng bagi terciptanya sebuah ketenangan hati, bukan keperihatinan diri. Jika kita memandang langit tentu bentuk wajah kita yang sama menghadap ke atas, kalau cahaya matahari masih bersinar tajam, maka dengan telapak tangan satu kita bisa merapatkan tangan kita arah kening kita agar cahaya itu tertahan, dan kita bisa santai memandang langit dengan tenang. Angin gemuruh siang ini, saya sibuk saja membuat laporan tentang alam ini, kenapa membuat laporan tentang alam? Ya saya hanya memantau aktivitas perkampungan tempat saya bermain kelereng, layang-layang, bermain peta umpet wah itulah kehidupan perkampungan masa kanak-kanak saya dulu. Sambil duduk sendiri di d

HIDUP INI - ONCE MEKEL

Hidup ini harus bermakna Bukan cuma perhentian sementara yang tiada bermakna Bukan hanya pencarian akan semua keindahan fana Yang pasti ada akhirnya Temukan kembali temukan kembali Sesuatu yang sejati jauh di sanubari Temukan lagi temukan lagi Dirimu dirimu di dalam dirimu Hidup ini mestinya bukan cuma peran sandiwara Yang harus kita mainkan Tenggelam dalam kerasnya cerita Yang melelahkan jiwa Dengarkan kembali dengarkan kembali Suara-suara nurani yang lama tersembunyi Kenali lagi kenali lagi Dirimu dirimu di dalam dirimu Dirimu di dalam dirimu ‘kan kau temukan jalan, kan kau temukan jawaban ‘kan kau temukan terang yang bersinar di hatimu ‘kan selalu ada damai, selalu ada cinta ‘kan kau temukan terang yang bersinar di hatimu Dengarkan kembali dengarkan kembali Suara-suara nurani yang lama tersembunyi Temukan lagi temukan lagi dirimu dirimu Di dalam dirimu di dalam dirimu di dalam dirimu ‘kan kau temukan jalan, kan kau temukan jawaban ‘kan ka