Langsung ke konten utama

New Mouth is My Avril

Alhamdulillah ... I am meeting again with Avril Mouth,
Tentu disisi lain bahwa Bulan Maret 2012 adalah masa lalu yang memang perlu dijadikan cermin untuk perbaikan di Bulan Avril ini.

Heum... Ngomongin Pahala tentu saja ini menjadi Momok terbesar agar kita senantiasa selalu berlomba dalam kehidupan, nah kita harus berlomba-lomba dalam kehidupan ini. Seperti di Firmankan dalam al-Qur'an tentang bagaimana kita selalu kejar-mengejar dalam kebaikan; apapun itu, karena semakin kita memupuk kebaikan itu dalam jalur yang memang terbaik, insyaALLAH pasti kita akan mendapatkan kelezatan kelak hari.
“Dan bagi setiap orang  ada memiliki arah yang dituju  ke arah mana dia  menghadapkan wajahnya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S 2:148)

Oleh sebab itu dengan bergantinya bulan, kita senantiasa bisa mengejar apa - apa yang memang itu menjadi nilai kebaikan yang belum tercapai, dan selalu istiqomah di jalan-NYA. masa lalu adalah kenangan, sekarang adalah kenyataan, dan masa depan adalah harapan.


Wallahua'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OPTIMIS = OP + 3B

Muqodimmah dulu yah  Biasakan baca : agar ilmunya yang kita pelajari bermanfaat Sebagai penganut Agama Islam , Allah dan Rasul-Nya menyuruh agar kita memiliki sifat optimis . Optimis termasuk akhlak terpuji Orang yang memiliki sifat optimis selalu bersemangat dalam hidupnya. Ia juga rajin belajar dan bekerja untuk meraih sukses dalam mencapai cita-cita. Ada tiga macam sifat optimis ,yaitu: Optimis dalam belajar Optimis dalam bekerja Optimis dalam beribadah      1. Optimis dalam belajar      Apabila kita seorang pelajar, maka kita harus selalu optimis dalam belajar. Rajin dan bersungguh-sungguh dalam belajar dan berdoa,maka hasil ulangannya akan baik. 2. 0ptimis dalam bekerja      Dalam surat Ar-Ra'd ayat 11 disebutkan:  "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu mengubah nasibnya sendiri" Berdasarkan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa kita harus bekerja dengan ...

Secangkir Kopi

Alhamdulillah~ Saya baru nyadar bahwa saya ini memiliki Akun Blog yang harus saya oftimalkan, sudah lama saya tak mengubris nasehat seorang sahabat tentang semua kinerja dalam Postingan di blog ini yang banyak hal yang bermanfaat. Sahabat (kata yang selalu membuat saya sejuk saat mengutarakannya) terlihat saya terlalu terbelit dengan obsesi, obsesi hidup (bukan Obsesif kompulsif), kurang terlalu memperhatikan diri sendiri, karena memang saya terlalu disibukan dengan penyakit hati yang selalu menjangkiti. datang saat kekesalan tak terbendung.. Mungkin seperti ini jadinya: ahh saya perlu banyak bersahabat dengan siapa saja terutama dengan Kebaikan. ~~ Langsung pada Tahapa awal: saya perlu bermunajat dulu, sebelum saya mengikhlaskan segala apa - apa yang terjadi pada saya. :D Mengapa saya beri Judul secangkir Kopi? karena memang saya saat ini sedang ditemani oleh secangkir Kopi, yang mana tak ada siapapun yang berbicara dengan saya, hanya suara sms dan isyarat hati saja.^^ Enta...

Mengumandangkan satu ilustrasiku (Tentang Hidup)

Berat Memang untuk menjalankan sebuah Visi or amanah hidup sebagai manusia, sempat saya terpikir jika kehidupan ini tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka bergunung-gunung alasan menimpali kepala saya.. Bahkan ada satu pertanyaan yang secara tiba-tiba mengaruk-garuk otak saya, katanya " ngapain loe hidup kalau kagak loe manfatin sebaik-baiknya,?   Apa sih manfaat dari semua tugas ini; saya sedikit demi sedikit mulai mengarungi dunia bawah sadar saya, dengan mengeja setiap kejernihan waktu. Mana saja yang mesti saya pertimbangkan untuk memecahkan setiap pertanyaan yang ringan di depan mata, berhenti lalu berlari dalam setiap alunan hari. Sahabat terkadang mengingatkan saya tentang kehidupan; sebagaimana dia buktikan dengan sifat dan perangai dia, ah sungguh dalam memang makna dari sebuah kehidupan. acapkali kalau seandainya hidup ini tak ada; mungkin penghuninya pun lebih tak di perlukan. bukan begitu? mengeja hari dan umur membutuhkan kontemplasi mendalam, resapi...