Langsung ke konten utama

Secangkir Kopi

Alhamdulillah~

Saya baru nyadar bahwa saya ini memiliki Akun Blog yang harus saya oftimalkan, sudah lama saya tak mengubris nasehat seorang sahabat tentang semua kinerja dalam Postingan di blog ini yang banyak hal yang bermanfaat.
Sahabat (kata yang selalu membuat saya sejuk saat mengutarakannya) terlihat saya terlalu terbelit dengan obsesi, obsesi hidup (bukan Obsesif kompulsif), kurang terlalu memperhatikan diri sendiri, karena memang saya terlalu disibukan dengan penyakit hati yang selalu menjangkiti. datang saat kekesalan tak terbendung.. Mungkin seperti ini jadinya: ahh saya perlu banyak bersahabat dengan siapa saja terutama dengan Kebaikan.

~~
Langsung pada Tahapa awal: saya perlu bermunajat dulu, sebelum saya mengikhlaskan segala apa - apa yang terjadi pada saya. :D

Mengapa saya beri Judul secangkir Kopi?
karena memang saya saat ini sedang ditemani oleh secangkir Kopi, yang mana tak ada siapapun yang berbicara dengan saya, hanya suara sms dan isyarat hati saja.^^

Entahlah Mengapa saya kembali pada tahap Bertema "malas" ini, padahal saya besok akan menghadapi tugas yang akan menyita pikiran saya: sebagai mahasiswa tentunya Makalah adalah hal yang paling urgen, alah.. saya ini malah melambat - lambatkan tugas padahal besok akan di kumpul.
#astaqfirullah

Oleh sebab itu saya mencari hal yang memang telah membuat saya begini, karena kebanyakan pikiran apa saja memang malas benaran.. mudah - mudahan sifat seperti ini cepat terkikis dengan banyak-nya saya dan kita ber-intropeksi diri..
Sebenarnya saya ingin sesekali merenung tapi terkadang kepala terlalu lambat dengan keputusan - keputusan yang menyita zaman.

Kembali lagi pada sifat malas tadi: Mungkin manusia ketika dia merasa tak mau berusaha untuk maju, ada sebuah celah dan kotoran yang menempel di hati terdalam, sehingga langkah demi langkah senantiasa melambat dan keinginannya tak pernah tepat..

rahasia seperti ini memang perlu ada perbaikan dari diri manusia; saya pun demikian, saya merasakan hal yang membisu saat saya tahu saya tak melakukan tanggungjawab saya saat itu.

Mungkin suatu yang dapat membantu saya keluar dari belenggu malas tadi, disatu sisi bangkit dari keterpurukan kemudian di barengi dengan sebuah do'a dari Rasul tercinta:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَرَمِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْبُخْلِ
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari malas, dan aku berlindung dari sifat penakut, dan aku berlindung dari pikun, dan aku berlindung dari Bakhil. (HR. 19/465)

MAKNA HADITS
Al Kasal maknanya adalah rasa malas yang menghinggapi seseorang dari melaksanakan Kewajiban-kewajiban. Adapun apabila enggan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat maka itu bukan termasuk katagori malas, bahkan itu adalah wujud dari penjagaan. Namun, apabila enggan melakukan kewajiban-kewajiban, maka ini di sebut al Kasal, yaitu merasa berat mengerjakan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Inilah bentuk kehinaan. (Lihat Bahrul Fawaid: 1/280)
FAEDAH HADITS

- Berkata Imam Ibnu Bathol: Semua ini adalah bentuk mohon perlindungan yang menunjukkan keharusan seseorang meminta hanya kepada Alloh dan mengharap darinya di semua hal yang menjadi kebutuhannya. Dan menjelaskan setiap permintaannya tersebut, dan hadits ini juga menunjukkan mengharap hanya kepada Alloh dan tunduk kepada-Nya, inilah bentuk taat kepada Alloh. (Lihat Syarah Ibnu Bathol: 19/159).
- Rosululloh berlindung dari sifat penakut, karena sifat tersebut bisa mengakibatkan enggan untuk melaksanakan fardhu jihad, menyebarkan kebenaran, mengingkari kemunkaran, dan banyak kewajiban-kewajiban yang terbengkala olehnya. (Aunul Ma’bud: 3/462).

Walahua'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OPTIMIS = OP + 3B

Muqodimmah dulu yah  Biasakan baca : agar ilmunya yang kita pelajari bermanfaat Sebagai penganut Agama Islam , Allah dan Rasul-Nya menyuruh agar kita memiliki sifat optimis . Optimis termasuk akhlak terpuji Orang yang memiliki sifat optimis selalu bersemangat dalam hidupnya. Ia juga rajin belajar dan bekerja untuk meraih sukses dalam mencapai cita-cita. Ada tiga macam sifat optimis ,yaitu: Optimis dalam belajar Optimis dalam bekerja Optimis dalam beribadah      1. Optimis dalam belajar      Apabila kita seorang pelajar, maka kita harus selalu optimis dalam belajar. Rajin dan bersungguh-sungguh dalam belajar dan berdoa,maka hasil ulangannya akan baik. 2. 0ptimis dalam bekerja      Dalam surat Ar-Ra'd ayat 11 disebutkan:  "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu mengubah nasibnya sendiri" Berdasarkan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa kita harus bekerja dengan ...

Mengumandangkan satu ilustrasiku (Tentang Hidup)

Berat Memang untuk menjalankan sebuah Visi or amanah hidup sebagai manusia, sempat saya terpikir jika kehidupan ini tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka bergunung-gunung alasan menimpali kepala saya.. Bahkan ada satu pertanyaan yang secara tiba-tiba mengaruk-garuk otak saya, katanya " ngapain loe hidup kalau kagak loe manfatin sebaik-baiknya,?   Apa sih manfaat dari semua tugas ini; saya sedikit demi sedikit mulai mengarungi dunia bawah sadar saya, dengan mengeja setiap kejernihan waktu. Mana saja yang mesti saya pertimbangkan untuk memecahkan setiap pertanyaan yang ringan di depan mata, berhenti lalu berlari dalam setiap alunan hari. Sahabat terkadang mengingatkan saya tentang kehidupan; sebagaimana dia buktikan dengan sifat dan perangai dia, ah sungguh dalam memang makna dari sebuah kehidupan. acapkali kalau seandainya hidup ini tak ada; mungkin penghuninya pun lebih tak di perlukan. bukan begitu? mengeja hari dan umur membutuhkan kontemplasi mendalam, resapi...