Dalam selimut malam yang saat ini masih menutup bejana senja
aku tanyakan pada diri sendiri
sambil menepis curiga di musim kali ini
terlanjur sudah Hujan menghujam jerami
di sawah yang masih saja pilu dengan tragedi tempo waktu
dari sekeliling warga jingga dalam kalbuku
ada jarum kecil menusuk sanubari hingga pilu
memuncah
melumuri karang di tepi danau
tempatnya dilahirkan seogok harapan yang kosong
terpaku memaku alam
menyudahi perjalanan dengan kawanan ikan
sengaja ku kembali pada mimpi
yang lelah karena ada tangisan angkara dalam tubuh alam
sayup-sayup
terhenti
di adzan Isya yang tergiang-ngiang di telinga
sabda Ilhan Tuhan
pada Nyawa-nyawa yang berakal
aku tanyakan pada diri sendiri
sambil menepis curiga di musim kali ini
terlanjur sudah Hujan menghujam jerami
di sawah yang masih saja pilu dengan tragedi tempo waktu
dari sekeliling warga jingga dalam kalbuku
ada jarum kecil menusuk sanubari hingga pilu
memuncah
melumuri karang di tepi danau
tempatnya dilahirkan seogok harapan yang kosong
terpaku memaku alam
menyudahi perjalanan dengan kawanan ikan
sengaja ku kembali pada mimpi
yang lelah karena ada tangisan angkara dalam tubuh alam
sayup-sayup
terhenti
di adzan Isya yang tergiang-ngiang di telinga
sabda Ilhan Tuhan
pada Nyawa-nyawa yang berakal
Komentar
Posting Komentar