Langsung ke konten utama

Postingan

Adzan Isya

Dalam selimut malam yang saat ini masih menutup bejana senja aku tanyakan pada diri sendiri sambil menepis curiga di musim kali ini terlanjur sudah Hujan menghujam jerami di sawah yang masih saja pilu dengan tragedi tempo waktu dari sekeliling warga jingga dalam kalbuku ada jarum kecil menusuk sanubari hingga pilu memuncah melumuri karang di tepi danau tempatnya dilahirkan seogok harapan yang kosong terpaku memaku alam menyudahi perjalanan dengan kawanan ikan sengaja ku kembali pada mimpi yang lelah karena ada tangisan angkara dalam tubuh alam sayup-sayup terhenti di adzan Isya yang tergiang-ngiang di telinga sabda Ilhan Tuhan pada Nyawa-nyawa yang berakal
Postingan terbaru

Beralih Profesi Kodrat Manusia : sendi kehancuran Dunia

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam atas anugrahNya yang tidak terhingga. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah bagi Rasulullah  Muhammad saw. Kajian hati menjadikan tindakan dengan segala proses hal, kajian diri dengan segala macam tindakan adalah benteng kita melakukan hal yang menurut kita menjadi tameng bagi terciptanya sebuah ketenangan hati, bukan keperihatinan diri. Jika kita memandang langit tentu bentuk wajah kita yang sama menghadap ke atas, kalau cahaya matahari masih bersinar tajam, maka dengan telapak tangan satu kita bisa merapatkan tangan kita arah kening kita agar cahaya itu tertahan, dan kita bisa santai memandang langit dengan tenang. Angin gemuruh siang ini, saya sibuk saja membuat laporan tentang alam ini, kenapa membuat laporan tentang alam? Ya saya hanya memantau aktivitas perkampungan tempat saya bermain kelereng, layang-layang, bermain peta umpet wah itulah kehidupan perkampungan masa kanak-kanak saya dulu. Sambil duduk sendiri di d

HIDUP INI - ONCE MEKEL

Hidup ini harus bermakna Bukan cuma perhentian sementara yang tiada bermakna Bukan hanya pencarian akan semua keindahan fana Yang pasti ada akhirnya Temukan kembali temukan kembali Sesuatu yang sejati jauh di sanubari Temukan lagi temukan lagi Dirimu dirimu di dalam dirimu Hidup ini mestinya bukan cuma peran sandiwara Yang harus kita mainkan Tenggelam dalam kerasnya cerita Yang melelahkan jiwa Dengarkan kembali dengarkan kembali Suara-suara nurani yang lama tersembunyi Kenali lagi kenali lagi Dirimu dirimu di dalam dirimu Dirimu di dalam dirimu ‘kan kau temukan jalan, kan kau temukan jawaban ‘kan kau temukan terang yang bersinar di hatimu ‘kan selalu ada damai, selalu ada cinta ‘kan kau temukan terang yang bersinar di hatimu Dengarkan kembali dengarkan kembali Suara-suara nurani yang lama tersembunyi Temukan lagi temukan lagi dirimu dirimu Di dalam dirimu di dalam dirimu di dalam dirimu ‘kan kau temukan jalan, kan kau temukan jawaban ‘kan ka

SEPI

Aku merindukan bulan purnama Disaat semuanya gelap gulita Disaat semua karunia Tuhan dirahasiakan Aku memeluk sepi Lampu terlihat melelahkan Ku tatap dalam dalam Yang ada hanya pesakitan Aku merindukan bulan purnama Entahlah kesunyian tiada tara merangkul Sendi sendi hidupku Ketika segalanya ditakdirkan dengan tanganku Aku bangkit Memaksakan diri Walau kalut ku jamah cahaya Tuhan Di atas pusara hari Aku menanti pengabdian bumi Begitupun Pengabdian bulan purnama yang tersenyum dibalik edarnya. Bandung, 25 Januari 2016

ILMU DAN HARTA

Selagi masih muda Bekerja apa saja tak masalah Asal berkah Asal halalnya dirasa oleh nurani Bujang tetaplah bujang Tanpa meminta umpah serabutan Dahulu kala ada juragan Banyak bicara tak dapat pahala Banyak tertawa juga bisa berakibat fana Rugi di dunia, apalagi kelak Hidup adalah drama Di mana dalang hanya bisa membina Tapi kalau orangnya keras kepala Mana bisa Tuhan memberi Secercah harapanpun akan sirna hidup di jaman sekarang Ilmu bukan panutan Harta adalah tujuan Ilmu hanya tahu syariat saja Sementara hakekat melebur tanpa ada tanya Maka terjadi retakan irama indah ILMU hanya dijadikan alat Di mana teknik merayu menjadi andalan Di jual belikan ibarat barang jualan Padahal ilmu itu berupa cipta karya Yang berasal dari dalam kalbu Tak dilegalkan, apalagi diperdagangkan Sementara dunia kapi ta lis mewabah di negeriku Yang punya materi adalah Tuhan tertinggi Sesembahan utama duniawi Makanya semakin rajin saja hati